25.1 C
Surabaya
30 April 2025, 7:26 AM WIB

Dokter Ungkap Beberapa Aktivitas yang Bisa Menyebabkan Nyeri Pinggang

METROTODAY, JAKARTA – Dokter spesialis syaraf Hadet Prisdhiany menyampaikan hal-hal yang bisa menyebabkan nyeri pinggang, termasuk di antaranya duduk terlalu lama dan melakukan olahraga berat.

Ia mengatakan bahwa kebiasaan duduk terlalu lama dapat menyebabkan area tulang belakang mengalami kekakuan, dan menimbulkan tekanan pada otot.

“Aktivitas olahraga berat seperti olahraga yang mengharuskan banyak melompat dan mengangkat berat juga bisa menyebabkan nyeri pinggang,” katanya dalam wawancara dengan Antara di Jakarta, Selasa (29/4).

Menurut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) itu, penyebab jaringan pinggang bermasalah bervariasi.

“Kalau kita melakukan aktivitas yang berlebihan, mengangkat yang berat-berat, kalau secara kondisi medis kita bisa lihat area regio-regio struktur tulang belakang,” katanya.

Dokter Hadet menyampaikan bahwa nyeri pinggang bisa pula disebabkan oleh peradangan sendi, kekurangan asupan kalsium dan vitamin D, osteoporosis, dan kelainan tulang belakang skoliosis.

Ia mengingatkan orang yang sudah memasuki usia lanjut agar lebih mewaspadai kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan nyeri pinggang, yang bisa jadi timbul akibat iritasi atau saraf yang tertekan di bagian belakang pinggang.​​​​​​​

Dokter Hadet menyampaikan bahwa dokter biasanya dapat menentukan diagnosis dan penanganan nyeri pinggang setelah melakukan pemantauan lebih lanjut dalam waktu dua sampai tiga minggu.

“Apakah membaik dengan stretching dan sebagainya, membaik dengan aktivitas berjalan biasa, maupun dengan obat standar,” katanya. (*)

METROTODAY, JAKARTA – Dokter spesialis syaraf Hadet Prisdhiany menyampaikan hal-hal yang bisa menyebabkan nyeri pinggang, termasuk di antaranya duduk terlalu lama dan melakukan olahraga berat.

Ia mengatakan bahwa kebiasaan duduk terlalu lama dapat menyebabkan area tulang belakang mengalami kekakuan, dan menimbulkan tekanan pada otot.

“Aktivitas olahraga berat seperti olahraga yang mengharuskan banyak melompat dan mengangkat berat juga bisa menyebabkan nyeri pinggang,” katanya dalam wawancara dengan Antara di Jakarta, Selasa (29/4).

Menurut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) itu, penyebab jaringan pinggang bermasalah bervariasi.

“Kalau kita melakukan aktivitas yang berlebihan, mengangkat yang berat-berat, kalau secara kondisi medis kita bisa lihat area regio-regio struktur tulang belakang,” katanya.

Dokter Hadet menyampaikan bahwa nyeri pinggang bisa pula disebabkan oleh peradangan sendi, kekurangan asupan kalsium dan vitamin D, osteoporosis, dan kelainan tulang belakang skoliosis.

Ia mengingatkan orang yang sudah memasuki usia lanjut agar lebih mewaspadai kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan nyeri pinggang, yang bisa jadi timbul akibat iritasi atau saraf yang tertekan di bagian belakang pinggang.​​​​​​​

Dokter Hadet menyampaikan bahwa dokter biasanya dapat menentukan diagnosis dan penanganan nyeri pinggang setelah melakukan pemantauan lebih lanjut dalam waktu dua sampai tiga minggu.

“Apakah membaik dengan stretching dan sebagainya, membaik dengan aktivitas berjalan biasa, maupun dengan obat standar,” katanya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/