30 C
Surabaya
28 April 2025, 19:53 PM WIB

Pemerintah Pastikan Stabilisasi Harga Bapok dan MINYAKITA Menjelang Idul Fitri

METROTODAY, JAKARTA – Stabilitas harga barang kebutuhan pokok (bapok) pada momen Hari Raya Idul Fitri menjadi perhatian pemerintah. Kementerian Perdagangan bersama instansi terkait bersinergi menjaga kelancaran distribusi pasokan bapok, termasuk minyak goreng rakyat MINYAKITA.

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan soal stabilitas harga kebutuhan pokok tersebut saat Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Kesiapan Pengamanan Idul Fitri 2025  di Jakarta (10/3). Rakor dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno dan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan.

Mendag Budi Santoso menyatakan pihaknya terus bersinergi dengan instansi terkait. ”Setiap saat, Kemendag terus memantau pasar. Ketika ada permasalahan pasokan, Kemendag  langsung turun untuk menyelesaikan agar tidak terjadi panic buying di masyarakat,” papar Budi dalam keterangan tertulis dikutip Selasa (11/3).

Terkait minyak goreng, Mendag mengatakan tidak ada masalah dari sisi pasokan. Kemendag telah berkoordinasi dengan produsen untuk meningkatkan pasokan hingga dua kali  lipat.  Namun, perlu diwaspadai proses distribusi minyak goreng rakyat MINYAKITA ke pasar rakyat  seluruh Indonesia agar harganya tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET).

“Kemendag bersama dengan Satuan Tugas Pangan Polri, 38 pemerintah daerah, dan 4 Balai Pengawasan Tertib Niaga terus melakukan pengawasan untuk memastikan kelancaran  distribusi, ketersediaan, dan kesesuaian HET MINYAKITA,” tegasnya.

Sementara itu, pada rakor pengendalian inflasi daerah, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Moga Simatupang mengatakan, kebutuhan rata-rata minyak goreng nasional per bulan adalah sebesar 257.000 ton. Sementara, suplai MINYAKITA dari DMO (domestic market obligation) rata-rata 160 ribu—174 ribu ton.

“Minat masyarakat terhadap MINYAKITA tinggi mengingat harganya yang murah. Untuk itu, pemerintah telah mengambil  beberapa langkah menjaga stabilisasi harga dan ketersediaannya,” katanya. Di antaranya, melakukan pertemuan dengan produsen, pemilik  perusahaan, serta dinas terkait untuk mengadakan double supply terhadap MINYAKITA di pasaran. (*)

METROTODAY, JAKARTA – Stabilitas harga barang kebutuhan pokok (bapok) pada momen Hari Raya Idul Fitri menjadi perhatian pemerintah. Kementerian Perdagangan bersama instansi terkait bersinergi menjaga kelancaran distribusi pasokan bapok, termasuk minyak goreng rakyat MINYAKITA.

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan soal stabilitas harga kebutuhan pokok tersebut saat Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Kesiapan Pengamanan Idul Fitri 2025  di Jakarta (10/3). Rakor dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno dan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan.

Mendag Budi Santoso menyatakan pihaknya terus bersinergi dengan instansi terkait. ”Setiap saat, Kemendag terus memantau pasar. Ketika ada permasalahan pasokan, Kemendag  langsung turun untuk menyelesaikan agar tidak terjadi panic buying di masyarakat,” papar Budi dalam keterangan tertulis dikutip Selasa (11/3).

Terkait minyak goreng, Mendag mengatakan tidak ada masalah dari sisi pasokan. Kemendag telah berkoordinasi dengan produsen untuk meningkatkan pasokan hingga dua kali  lipat.  Namun, perlu diwaspadai proses distribusi minyak goreng rakyat MINYAKITA ke pasar rakyat  seluruh Indonesia agar harganya tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET).

“Kemendag bersama dengan Satuan Tugas Pangan Polri, 38 pemerintah daerah, dan 4 Balai Pengawasan Tertib Niaga terus melakukan pengawasan untuk memastikan kelancaran  distribusi, ketersediaan, dan kesesuaian HET MINYAKITA,” tegasnya.

Sementara itu, pada rakor pengendalian inflasi daerah, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Moga Simatupang mengatakan, kebutuhan rata-rata minyak goreng nasional per bulan adalah sebesar 257.000 ton. Sementara, suplai MINYAKITA dari DMO (domestic market obligation) rata-rata 160 ribu—174 ribu ton.

“Minat masyarakat terhadap MINYAKITA tinggi mengingat harganya yang murah. Untuk itu, pemerintah telah mengambil  beberapa langkah menjaga stabilisasi harga dan ketersediaannya,” katanya. Di antaranya, melakukan pertemuan dengan produsen, pemilik  perusahaan, serta dinas terkait untuk mengadakan double supply terhadap MINYAKITA di pasaran. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/