METROTODAY, JAKARTA – Laga melawan Bahrain kembali berarti debut bagi Patrick Kluivert. Dia akan menjalani debut di depan publik tanah air setelah kekalahan telak dari Australia
Indonesia harus menerima kekalahan menyakitkan saat menghadapi Australia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Berlaga di Allianz Stadium, Sydney, skuad Garuda tumbang dengan skor telak 1-5 pada laga yang juga menjadi debut Patrick Kluivert sebagai pelatih tim Merah Putih.
Gelandang muda Indonesia\ Marselino Ferdinan mengungkapkan bahwa timnya masih dalam proses adaptasi dengan Kluivert. Bukan cuma taktik baru, juga chemistry dalam tim tidak bisa terbentuk dalam waktu singkat dan butuh proses agar strategi baru bisa berjalan dengan maksimal.
Dalam konferensi pers pascalaga, Marselino menegaskan bahwa kekalahan dari Australia bukan hanya soal kualitas lawan, tetapi juga karena Timnas Indonesia masih dalam tahap membangun chemistry dengan pendekatan taktik baru dan sejumlah pemain baru.
“Kita tahu bahwa chemistry tidak bisa dibangun dalam 1, 2, atau 3 hari,” ujar Marselino.
Patrick Kluivert baru saja ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia. Pelatih asal Belanda itu dikenal dengan filosofi permainan menyerang dan penguasaan bola, yang tentu membutuhkan waktu bagi para pemain untuk beradaptasi dengan strategi barunya.
Meski hasil melawan Australia jauh dari harapan, Marselino tetap optimistis bahwa Indonesia bisa segera bangkit dan tampil lebih baik dalam laga selanjutnya melawan Bahrain.
Marselino tidak menampik bahwa kalah dengan skor besar dari Australia adalah pukulan berat bagi tim. Namun, ia melihat sisi positif dari pertandingan tersebut. “Kalau kita lihat pertandingan melawan Australia, banyak yang harus dikoreksi, tapi tujuannya bukan di situ,” kata Marselino.
Menurutnya, yang lebih penting saat ini adalah bagaimana tim bisa belajar dari kekalahan tersebut dan melakukan evaluasi untuk tampil lebih baik di pertandingan berikutnya. Fokus utama kini adalah laga melawan Bahrain, di mana skuad Garuda harus tampil maksimal demi meraih tiga poin penting.
“Kami akan mati-matian melawan Bahrain untuk mendapatkan tiga poin,” tegas pemain yang kini memperkuat di Oxford United tersebut.
Marselino memastikan bahwa tim kini sudah melupakan kekalahan sebelumnya dan fokus sepenuhnya untuk menghadapi Bahrain. “Kami harus tetap optimistis. Saya melihat rekan-rekan setim juga sangat positif dan tidak sabar menghadapi pertandingan nanti,” ujar pemain yang pernah menimba ilmu sepak bola di SSB Bintang Utama, Surabaya, itu.
Marselino menegaskan bahwa seluruh pemain akan memberikan usaha terbaik mereka di laga berikutnya. Ia percaya bahwa semangat juang yang tinggi bisa membawa Skuad Garuda meraih hasil lebih baik. “Kami akan mati-matian memberikan yang terbaik buat Indonesia,” tambahnya.
Tidak hanya Indonesia yang ingin bangkit, Bahrain juga datang dengan tekad kuat setelah mereka mengalami kekalahan di laga sebelumnya. Pada matchday ketujuh, Bahrain harus mengakui keunggulan Jepang dengan skor 0-2. Hasil tersebut membuat mereka berada dalam posisi sulit dan sangat membutuhkan kemenangan untuk menjaga peluang lolos ke babak berikutnya.
Kondisi ini membuat laga Indonesia vs Bahrain semakin menarik, karena kedua tim sama-sama memiliki motivasi besar untuk bangkit dan meraih tiga poin. (*)
—