30 C
Surabaya
28 April 2025, 20:40 PM WIB

Permintaan Daging Ayam Naik Selama Puasa dan Jelang Lebaran, Mendag Pastikan Harga Stabil

METROTODAY, Jakarta – Lonjakan permintaan daging ayam ras menjelang Lebaran berupaya diantisipasi. Pemerintah mendorong pelaku usaha perunggasan dapat menjaga dan memastikan stabilitas harga daging ayam ras, baik di tingkat konsumen maupun di tingkat produsen. Termasuk tidak melebihi harga acuan (HA).

Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan Budi Santoso saat rapat koordinasi (Rakor) harga dan pasokan daging ayam di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta (4/3). Rakor yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan itu membahas kondisi harga dan pasokan daging ayam ras selama periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) puasa dan Lebaran 2025. Rapat juga membahas sinergi antarpemangku kepentingan guna menjaga stabilitas harga dan pasokan daging ayam ras.

Mendag Budi Santoso menyatakan, sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha perlu dijaga, baik melalui pelaksanaan operasi pasar (OP) daging ayam, penyerapan dan penyaluran daging ayam ras, maupun kegiatan stabilisasi lainnya khususnya pada momen HBKN puasa dan Lebaran. Secara historis, pada periode puasa dan Lebaran, permintaan daging ayam ras selalu naik. “Kemendag mendukung pelaksanaan OP daging ayam sebagai upaya stabilisasi harga di tingkat peternak dan konsumen,” katanya melalui keterangan tertulis Kemendag.

Kemendag juga mendorong upaya penyerapan dan penyaluran produksi ayam untuk menjaga keseimbangan pasokan dan kebutuhan. ”Salah satunya melalui fasilitasi kerja sama antara peternak dan pelaku usaha perunggasan,” imbuh Budi.

Harga rata-rata daging ayam ras di tingkat konsumen nasional per Maret 2025 adalah sekitar Rp 39.100/kg atau naik 1,56 persen dibanding bulan sebelumnya. Harga tersebut masih berada di bawah HA daging ayam ras sebesar Rp 40.000/kg.

Secara bulanan, sebanyak 21 daerah di Indonesia mulai menunjukkan kenaikan harga. Kenaikan tertinggi terjadi di Gorontalo. Sedangkan secara mingguan, harga di 26 daerah mulai naik dengan kenaikan tertinggi terjadi di Jakarta. Sementara itu, harga ayam hidup di tingkat peternak tercatat sebesar Rp 21.000/kg atau sekitar 16 persen di bawah HA, yakni Rp 25.000/kg.

Di sisi lain, berdasarkan data neraca pangan Bapanas per Maret 2025, stok daging ayam ras nasional tercatat sekitar 507 ribu ton. Jumlah itu cukup untuk memenuhi kebutuhan untuk sekitar 1,5 bulan ke depan. (*)

METROTODAY, Jakarta – Lonjakan permintaan daging ayam ras menjelang Lebaran berupaya diantisipasi. Pemerintah mendorong pelaku usaha perunggasan dapat menjaga dan memastikan stabilitas harga daging ayam ras, baik di tingkat konsumen maupun di tingkat produsen. Termasuk tidak melebihi harga acuan (HA).

Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan Budi Santoso saat rapat koordinasi (Rakor) harga dan pasokan daging ayam di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta (4/3). Rakor yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan itu membahas kondisi harga dan pasokan daging ayam ras selama periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) puasa dan Lebaran 2025. Rapat juga membahas sinergi antarpemangku kepentingan guna menjaga stabilitas harga dan pasokan daging ayam ras.

Mendag Budi Santoso menyatakan, sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha perlu dijaga, baik melalui pelaksanaan operasi pasar (OP) daging ayam, penyerapan dan penyaluran daging ayam ras, maupun kegiatan stabilisasi lainnya khususnya pada momen HBKN puasa dan Lebaran. Secara historis, pada periode puasa dan Lebaran, permintaan daging ayam ras selalu naik. “Kemendag mendukung pelaksanaan OP daging ayam sebagai upaya stabilisasi harga di tingkat peternak dan konsumen,” katanya melalui keterangan tertulis Kemendag.

Kemendag juga mendorong upaya penyerapan dan penyaluran produksi ayam untuk menjaga keseimbangan pasokan dan kebutuhan. ”Salah satunya melalui fasilitasi kerja sama antara peternak dan pelaku usaha perunggasan,” imbuh Budi.

Harga rata-rata daging ayam ras di tingkat konsumen nasional per Maret 2025 adalah sekitar Rp 39.100/kg atau naik 1,56 persen dibanding bulan sebelumnya. Harga tersebut masih berada di bawah HA daging ayam ras sebesar Rp 40.000/kg.

Secara bulanan, sebanyak 21 daerah di Indonesia mulai menunjukkan kenaikan harga. Kenaikan tertinggi terjadi di Gorontalo. Sedangkan secara mingguan, harga di 26 daerah mulai naik dengan kenaikan tertinggi terjadi di Jakarta. Sementara itu, harga ayam hidup di tingkat peternak tercatat sebesar Rp 21.000/kg atau sekitar 16 persen di bawah HA, yakni Rp 25.000/kg.

Di sisi lain, berdasarkan data neraca pangan Bapanas per Maret 2025, stok daging ayam ras nasional tercatat sekitar 507 ribu ton. Jumlah itu cukup untuk memenuhi kebutuhan untuk sekitar 1,5 bulan ke depan. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/