30 C
Surabaya
28 April 2025, 20:15 PM WIB

Liga Champions: Barcelona Kontra Dortmund menjadi Perseteruan Perdana Hansi dan Kovac, Pembuktian Pep Ball Paling Jitu

METROTODAY, BARCELONA – Status Barcelona dan Borussia Dortmund di liga domestik masing-masing sedang bertolak belakang. Namun, kondisi tersebut tak akan mempengaruhi panasnya laga leg 1 perempat final Liga Champions yang mempertemukan kedua kubu.

Pertemuan leg 1 Barcelona kontra Borussia Dortmund berlangsung  di Estadi Olimpic Lluis Companys dini hari nanti WIB (Kickoff 02.00 WIB).  (10/4) dini hari WIB. Mereka harus saling sikut untuk membuka peluang menuju semifinal.

Meski hanya bertengger di posisi kedelapan Bundesliga, Dortmund datang dengan semangat membara usai kemenangan meyakinkan 4-1 atas Freiburg. Performa ini menjadi modal penting bagi tim asuhan Niko Kovac dalam menghadapi leg pertama nanti.

Di sisi lain, Barcelona justru tengah tak seimbang. Hasil seri 1-1 saat menjamu Real Betis di pekan ke-30 LaLiga menjadi catatan kurang memuaskan jelang laga krusial ini. Kendati demikian, reputasi dan konsistensi Barca di pentas Eropa membuat mereka tetap dijagokan sebagai unggulan.

Faktor dua arsitek masing-masing tim jadi penentu meski punya latar belakang serupa. Hansi Flick dan Niko Kovac sama-sama pernah menangani Bayern Munchen dengan fundamental permainan yang mirip.

Baik hansi maupun Kovac, menjadikan gaya bermainan ala Pep Guardiola alias ”Pep Ball” atau gaya permainan Bayern di era Guardiola (2013–2016) sebagai skema dasar permainan tim yang diasuhnya. Kovac menangani klub asal Bavaria tersebut pada 2018–2019 dan disusul Hansi (2019–2021).

Lewat filosofi permainan yang diperoleh di Bayern itu, Hansi dan Kovac mampu mengaplikasikan dalam tim masing-masing musim ini. Hansi bersama Barcelona dan Kovac dengan Borussia Dortmund.

Statistika jelas menunjukkan hal itu. Di Liga Champions, Barca dan Dortmund merupakan klub paling produktif dibandingkan kontestan perempat final lainnya. Barca dengan 32 gol dan BVB 28 gol. Filosofi sebagai tim produktif itu pun beradu di Estadi Olimpic Lluis Companys dini hari nanti .

Laga tersebut makin menarik lantaran menjadi pertemuan pertama Hansi dengan Kovac. Kovac menyebut taktik serangan Barca bersama Hansi sebagai yang terbaik. Bukan hanya di Eropa, melainkan juga di dunia. ”Taktik itu akan menyulitkan siapa pun lawannya,’’ kata Kovac.

Taktik Kovac di Dortmund lebih banyak membangun serangan di kedua sayap yang ada di lini tengah dan depan. Bedanya dengan Hansi, Barca menyusun serangannya serangan dari lini belakang.

Dua full back jadi aktornya. Di sisi kanan Jules Kounde dan sisi kiri Alejandro Balde. Tidak heran kalau penyuplai umpan gol Barca di Liga Champions musim ini berasal dari mereka, masing-masing Kounde 3 umpan gol dan Balde 2 umpan gol. ’’Hansi benar-benar metodis dan tahu caranya mengelola pemainnya,’’ imbuh Kovac. (*)

Perkiraan Pemain

BARCELONA (4-2-3-1): 25-Szczesny (g); 23-Kounde, 2-Cubarsi, 5-Martinez, 3-Balde; 21-De Jong (c), 8-Pedri; 19-Yamal, 6-Gavi, 11-Raphinha; 9-Lewandowski

Pelatih: Hansi Flick

BORUSSIA DORTMUND (4-2-3-1): 1-Kobel (g); 26-Ryerson, 3-Anton, 5-Bensebaini, 24-Svensson; 23-Can (c), 6-Ozcan; 27-Adeyemi, 10-Brandt, 14-Beier; 9-Guirassy

Pelatih: Niko Kovac

 

METROTODAY, BARCELONA – Status Barcelona dan Borussia Dortmund di liga domestik masing-masing sedang bertolak belakang. Namun, kondisi tersebut tak akan mempengaruhi panasnya laga leg 1 perempat final Liga Champions yang mempertemukan kedua kubu.

Pertemuan leg 1 Barcelona kontra Borussia Dortmund berlangsung  di Estadi Olimpic Lluis Companys dini hari nanti WIB (Kickoff 02.00 WIB).  (10/4) dini hari WIB. Mereka harus saling sikut untuk membuka peluang menuju semifinal.

Meski hanya bertengger di posisi kedelapan Bundesliga, Dortmund datang dengan semangat membara usai kemenangan meyakinkan 4-1 atas Freiburg. Performa ini menjadi modal penting bagi tim asuhan Niko Kovac dalam menghadapi leg pertama nanti.

Di sisi lain, Barcelona justru tengah tak seimbang. Hasil seri 1-1 saat menjamu Real Betis di pekan ke-30 LaLiga menjadi catatan kurang memuaskan jelang laga krusial ini. Kendati demikian, reputasi dan konsistensi Barca di pentas Eropa membuat mereka tetap dijagokan sebagai unggulan.

Faktor dua arsitek masing-masing tim jadi penentu meski punya latar belakang serupa. Hansi Flick dan Niko Kovac sama-sama pernah menangani Bayern Munchen dengan fundamental permainan yang mirip.

Baik hansi maupun Kovac, menjadikan gaya bermainan ala Pep Guardiola alias ”Pep Ball” atau gaya permainan Bayern di era Guardiola (2013–2016) sebagai skema dasar permainan tim yang diasuhnya. Kovac menangani klub asal Bavaria tersebut pada 2018–2019 dan disusul Hansi (2019–2021).

Lewat filosofi permainan yang diperoleh di Bayern itu, Hansi dan Kovac mampu mengaplikasikan dalam tim masing-masing musim ini. Hansi bersama Barcelona dan Kovac dengan Borussia Dortmund.

Statistika jelas menunjukkan hal itu. Di Liga Champions, Barca dan Dortmund merupakan klub paling produktif dibandingkan kontestan perempat final lainnya. Barca dengan 32 gol dan BVB 28 gol. Filosofi sebagai tim produktif itu pun beradu di Estadi Olimpic Lluis Companys dini hari nanti .

Laga tersebut makin menarik lantaran menjadi pertemuan pertama Hansi dengan Kovac. Kovac menyebut taktik serangan Barca bersama Hansi sebagai yang terbaik. Bukan hanya di Eropa, melainkan juga di dunia. ”Taktik itu akan menyulitkan siapa pun lawannya,’’ kata Kovac.

Taktik Kovac di Dortmund lebih banyak membangun serangan di kedua sayap yang ada di lini tengah dan depan. Bedanya dengan Hansi, Barca menyusun serangannya serangan dari lini belakang.

Dua full back jadi aktornya. Di sisi kanan Jules Kounde dan sisi kiri Alejandro Balde. Tidak heran kalau penyuplai umpan gol Barca di Liga Champions musim ini berasal dari mereka, masing-masing Kounde 3 umpan gol dan Balde 2 umpan gol. ’’Hansi benar-benar metodis dan tahu caranya mengelola pemainnya,’’ imbuh Kovac. (*)

Perkiraan Pemain

BARCELONA (4-2-3-1): 25-Szczesny (g); 23-Kounde, 2-Cubarsi, 5-Martinez, 3-Balde; 21-De Jong (c), 8-Pedri; 19-Yamal, 6-Gavi, 11-Raphinha; 9-Lewandowski

Pelatih: Hansi Flick

BORUSSIA DORTMUND (4-2-3-1): 1-Kobel (g); 26-Ryerson, 3-Anton, 5-Bensebaini, 24-Svensson; 23-Can (c), 6-Ozcan; 27-Adeyemi, 10-Brandt, 14-Beier; 9-Guirassy

Pelatih: Niko Kovac

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/