30 C
Surabaya
28 April 2025, 18:14 PM WIB

Gempa Bumi 7,7 M Guncang Myanmar, Terasa hingga Thailand dan China 

METROTODAY, MOSKOW – Gempa berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang Myanmar, Jumat (28/3), yang getarannya terasa hingga ke sejumlah negara tetangga seperti Thailand, Vietnam, hingga ke Bangladesh, India, Laos dan China.

Otoritas Myanmar menyatakan status darurat di wilayah-wilayah yang dilanda gempa.

Kantor Berita Anadolu Turki yang dikutip Antara melaporkan bahwa sedikitnya 25 orang di Myanmar dan satu orang di Thailand tewas.

Sementara 43 lainnya masih hilang setelah sebuah gedung pencakar langit di Bangkok ambruk akibat gempa yang berpusat di wilayah Sagaing, Myanmar.

Menurut laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pusat gempa berada 16 kilometer sebelah barat laut kota Sagaing, Myanmar, dengan kedalaman 10 kilometer dari permukaan bumi. Gempa terjadi pada pukul 12.50 waktu setempat. Gempa susulan berkekuatan 6,4 magnitudo terjadi setelah 12 menit gempa pertama.

Satu orang di Bangkok dilaporkan tewas dan 43 lainnya terjebak di dalam gedung bertingkat yang masih dalam tahap konstruksi di distrik Chatuchak, seperti dilaporkan Thai PBS.

Sementara itu, sebuah biara di Kota Taungoo, Myanmar juga hancur dan menewaskan lima anak pengungsi, seperti dilaporkan Eleven Media Group.

Warga di Vietnam mengaku juga merasakan getaran akibat gempa dahsyat yang mengguncang Myanmar. Warga di Kota Hanoi dan Ho Chi Minh yang berjarak lebih dari 1.000 km dari pusat gempa, dilaporkan juga merasakan getaran gempa sekitar 10 detik.

Di tempat lain, rumah sakit terbesar Thailand yang berlokasi di Bangkok, Siriraj Piyamaharajkarun, pada Jumat mengatakan pihaknya menunda rencana operasi dan layanan di tengah bencana gempa.

“Demi keselamatan pasien, keluarga dan para staf, Rumah Sakit Siriraj menunda layanan tersebut. Kami menghentikan sementara operasi klinik khusus di luar jam kerja reguler dan membatalkan seluruh operasi non-darurat,” kata pihak rumah sakit.

Keputusan itu berlaku sejak pukul 4 sore waktu setempat (9 pagi GMT), Jumat, hingga pukul 12 siang, Minggu.

Surat kabar The Nation juga melaporkan bahwa bandara di seluruh Thailand berhenti beroperasi akibat gempa tersebut.

Sementara itu, otoritas Myanmar telah mengumumkan pengumpulan donor darah darurat, mengingat banyaknya korban luka. (*)

METROTODAY, MOSKOW – Gempa berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang Myanmar, Jumat (28/3), yang getarannya terasa hingga ke sejumlah negara tetangga seperti Thailand, Vietnam, hingga ke Bangladesh, India, Laos dan China.

Otoritas Myanmar menyatakan status darurat di wilayah-wilayah yang dilanda gempa.

Kantor Berita Anadolu Turki yang dikutip Antara melaporkan bahwa sedikitnya 25 orang di Myanmar dan satu orang di Thailand tewas.

Sementara 43 lainnya masih hilang setelah sebuah gedung pencakar langit di Bangkok ambruk akibat gempa yang berpusat di wilayah Sagaing, Myanmar.

Menurut laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pusat gempa berada 16 kilometer sebelah barat laut kota Sagaing, Myanmar, dengan kedalaman 10 kilometer dari permukaan bumi. Gempa terjadi pada pukul 12.50 waktu setempat. Gempa susulan berkekuatan 6,4 magnitudo terjadi setelah 12 menit gempa pertama.

Satu orang di Bangkok dilaporkan tewas dan 43 lainnya terjebak di dalam gedung bertingkat yang masih dalam tahap konstruksi di distrik Chatuchak, seperti dilaporkan Thai PBS.

Sementara itu, sebuah biara di Kota Taungoo, Myanmar juga hancur dan menewaskan lima anak pengungsi, seperti dilaporkan Eleven Media Group.

Warga di Vietnam mengaku juga merasakan getaran akibat gempa dahsyat yang mengguncang Myanmar. Warga di Kota Hanoi dan Ho Chi Minh yang berjarak lebih dari 1.000 km dari pusat gempa, dilaporkan juga merasakan getaran gempa sekitar 10 detik.

Di tempat lain, rumah sakit terbesar Thailand yang berlokasi di Bangkok, Siriraj Piyamaharajkarun, pada Jumat mengatakan pihaknya menunda rencana operasi dan layanan di tengah bencana gempa.

“Demi keselamatan pasien, keluarga dan para staf, Rumah Sakit Siriraj menunda layanan tersebut. Kami menghentikan sementara operasi klinik khusus di luar jam kerja reguler dan membatalkan seluruh operasi non-darurat,” kata pihak rumah sakit.

Keputusan itu berlaku sejak pukul 4 sore waktu setempat (9 pagi GMT), Jumat, hingga pukul 12 siang, Minggu.

Surat kabar The Nation juga melaporkan bahwa bandara di seluruh Thailand berhenti beroperasi akibat gempa tersebut.

Sementara itu, otoritas Myanmar telah mengumumkan pengumpulan donor darah darurat, mengingat banyaknya korban luka. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/