METROTODAY, JAKARTA – Arus mudik Lebaran 2025 diperkirakan mengalami lonjakan signifikan. Tahun ini sekitar 140 juta masyarakat akan melakukan perjalanan mudik menggunakan berbagai moda transportasi.
Pemerintah berupaya memastikan perjalanan arus mudik Lebaran 2025 berlangsung dengan aman dan nyaman bagi masyarakat. Pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan dan strategi untuk menghadapi arus mudik-balik Lebaran 2025, termasuk penyesuaian tarif dan rekayasa lalu lintas.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuturkan, Kementerian Pekerjaan Umum telah menyiapkan alat berat untuk mengantisipasi perbaikan jalan rusak. Selain itu, Kementerian Perhubungan telah memetakan dan menyimulasikan titik-titik rawan kepadatan di berbagai moda transportasi, termasuk di jalur darat seperti Pelabuhan Merak–Bakauheni, Ketapang–Gilimanuk, serta ruas tol trans-Jawa dan trans-Sumatera.
Terkait kesiapan moda transportasi lainnya, Menko AHY akan memastikan peningkatan kapasitas angkutan udara, laut, dan kereta api. ”Kami juga berupaya untuk menambah jumlah maskapai. Penerbangan ditambah, jumlah kapal ditambah, kereta api juga ditambah, dan semua moda transportasi. Kita yakinkan kondisinya aman. Jadi harus ada pemeriksaan rem,” tuturnya dalam keterangan resmi Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jumat (21 Maret 2025).
Pemerintah juga memberikan pengurangan biaya transportasi, termasuk penurunan harga tiket pesawat ekonomi domestik hingga 14–15 persen, dengan beberapa rute bahkan mendapatkan diskon lebih besar. Pemerintah berharap, dengan kebijakan itu masyarakat Indonesia dapat mengurangi biaya perjalanan dalam menyambut Lebaran 2025.
Selain itu, ada diskon tarif tol sebesar 20 persen di 17 ruas jalan tol, terutama di trans-Jawa dan trans-Sumatera. Dalam upaya memastikan keselamatan para pemudik, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap mengutamakan keselamatan dalam perjalanan. Menko menegaskan pentingnya istirahat yang cukup bagi pengemudi guna menghindari kelelahan yang dapat berakibat fatal.
”Ini adalah kebijakan sekaligus keberpihakan Bapak Presiden Prabowo Subianto dan pemerintah untuk memastikan mudik berjalan dengan aman, lancar, dan terjangkau bagi masyarakat,” tambahnya. (*)