METROTODAY, SYDNEY – Patrick Kluivert dan stafnya belum memberikan sedikit pun bocoran formasi apa yang akan dipakainya saat timnas Indonesia menghadapi Australia. Berbagai prediksi menunjukkan dia tak akan mengubah formasi dari pelatih sebelumnya secara drastis.
Teka-teki formasi pertama apa yang digunakan Kluivert saat Timnas Indonesia melawan Australia sampai saat ini menjadi misteri. Teka-teki itu akan segera terjawab saat laga lanjutan babak ketiga kualifikasi Piala DUnia 2026 Zona Asia itu berlangsung di Sydney, nanti sore WIB (kickoff 16.10 WIB)
Dalam perkenalan resminya dua bulan lalu, Kluivert menyatakan menyukai formasi 4-3-3. Sementara formasi timnas Indonesia di era sebelumnya, yakni di bawah kepelatihan Shin Tae-yong, kental dengan pakem 3 pemain belakang. Paling sering dengan skema 3-4-3.
Nah, dengan adanya perbedaan tersebut, Kluivert dan para pemain harus beradaptasi. Terlebih, sebagian besar pemain yang berada di Skuad Garuda saat ini merupakan wajah-wajah lama dan sudah teruji chemistry-nya di kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Namun, jika melihat waktu persiapan yang sempit, tampaknya akan sulit bagi Kluivert untuk melakukan banyak perubahan di tim Merah Putih. MetroToday memprediksi, bersumber pada pemilihan pemain, kemungkinan hal yang sama juga terjadi di formasi yang diturunkan.
Apabila menggunakan formasi tiga bek tengah, mantan asisten Louis van Gaal di timnas Belanda itu bisa menggunakan formasi 3-4-1-2. Formasi ini diterapkan salah satu asistennya, Alex Pastoor sebelum rehat dari dunia kepelatihan, dalam laga-laga terakhirnya bersama Almere City.
Dalam formasi ini, Kluivert lebih baik memasang Maarten Paes yang chemistry-nya dengan pemain-pemain lain sudah terjalin. Pilihan utama jatuh pada Paes meski kalah pamor dari Emil Audero yang kenyang pengalaman bersama klub-klub besar di Italia.
Tiga posisi bek tengah masih menjadi milik Jay Idzes, Mees Hilgers, dan Rizky Ridho. Dua bek sayap yang berperan mobile dalam menyerang dan bertahan akan dipercayakan kepada Kevin Diks di kanan dan Calvin Verdonk di kiri.
DI lini tengah, selain menambah dua bek sayap di kiri dan kanan, Indonesia membutuhkan dua gelandang bertipe bertahan. Di posisi gelandang bertahan, pilihan tetap dialamatkan pada Thom Haye dan Ivar Jenner. Dengan Joey Pelupessy dan Nathan Tjoe-A-On sebagai pelapis.
Nah, Marselino Ferdinan yang mencetak dua gol kemenangan melawan Arab Saudi bisa dimainkan Kluivert dengan peran bebas alias free role. Kreativitas dan kepercayaan diri Marselino setiap kali bermain dapat menjadi penyokong dua striker Indonesia yang bisa ditugaskan kepada Rafael Struick dan Ole Romeny.
Selain itu, modifikasi di lini serang juga bisa dilakukan dengan memasang Romeny sebagai striker tunggal. Dengan demikian, dua pemain yang berfungsi sebagai wide attacker akan berperan optimal, di antaranya Dean James dan Eliano Reijnders.
“Saat ini, melakukan perubahan besar hampir mustahil. Namun tentu saja ada beberapa hal yang tidak akan saya ungkap di sini. Akan ada perubahan, tetapi itu rahasia,” kata Kluivert. (*)
—
Berikut prediksi METROTODAY untuk starter timnas Indonesia melawan Australia.
Indonesia (3-4-3): Maarten Paes (g); Jay Idzes (c), Mees Hilgers, Rizky Ridho; Kevin Diks, Ivar Jenner, Thom Haye, Calvin Verdonk;; Rafael Struick, Ole Romeny, Marselino Ferdinan.
Cadangan: Emil Audero, Ernando Ari; Sandy Walsh, Jordi Amat, Nathan Tjoe-A-On, Pratama Arhan, Shayne Pattynama; Joey Pelupessy, Ricky Kambuaya; Dean James, Eliano Reijnders, Septian Bagaskara.
Di luar DSP: Nadeo Argawinata, Muhammad Ferarri, Justin Hubner (skorsing), Ragnar Oratmangoen (skorsing), Hokky Caraka, Ramadhan Sananta.
Pelatih: Patrick Kluivert.