28 C
Surabaya
28 April 2025, 23:06 PM WIB

365 Kaligrafer Tulis Mushaf Nusantara dalam 10 Jam Catat Dua Rekor MURI

METROTODAY, JAKARTA – Penulisan Mushaf Nusantara oleh 365 kaligrafer secara serentak dari 30 provinsi dalam waktu hanya 10 jam meraih rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Mushaf tersebut juga mencatatkan rekor sebagai mushaf dengan corak iluminasi berupa hiasan pinggir terbanyak.

Dua piagam dan medali rekor MURI diserahkan Triyono, senior manager MURI kepada Menteri Agama RI Nasaruddin Umar saat acara penutupan penulisan Mushaf Nusantara di Auditrium HM Rasyidi Kemenag RI, Jakarta, Rabu (19/3/2025) sore.

Tri mengatakan bahwa MURI sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Penulisan mushaf yang melibatkan ratusan kaligrafer secara serentak di 30 provinsi hanya dalam waktu 10 jam menghasilkan satu mushaf utuh Alquran.

”Karena itu, MURI mengukuhkan bahwa kegiatan ini sangat layak dicatat sebagai rekor. Selain itu, dalam Mushaf Nusantara ini ada keunikan tersendiri. Yaitu, penggunaan ornamen dari 38 provinsi, dengan total 106 motif corak nusantara. Maka, kami juga memberikan apresiasi sebagai rekor yang berbeda,” kata Tri dalam keterangan tertulis.

(Foto: Kementerian Agama)

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan, penulisan Mushaf Nusantara dengan rekor penulis terbanyak menunjukkan bahwa semakin banyak kaligrafer Indonesia yang kualitas tulisannya telah memenuhi standar nasional, bahkan internasional. ”Sebagian dari mereka adalah para juara di 14 kejuaraan kaligrafi tingkat internasional yang digelar hampir setiap tahun,” ungkap Nasaruddin.

Pencapaian itu, lanjut Menag, juga bisa menjadi momentum untuk membangkitkan kembali tradisi seniman muslim masa lalu yang mengekspresikan cintanya pada Alquran melalui penulisan mushaf. Setelah mesin cetak hadir, disusul mesin tik dan komputer, tradisi menulis mushaf memang seperti tergantikan.

”Mudah-mudahan Mushaf Nusantara menjadi pendulum awal sekaligus titik tolak lahirnya mushaf-mushaf lain karya anak-anak bangsa dengan ragam keunikan tulisan dan corak iluminasinya,” kata Nasaruddin.

Direktur Lembaga Kaligrafi Alquran (Lemka) sekaligus inisiator penulisan Mushaf Nusantara dalam sambutannya berharap, program itu akan disusul penulisan mushaf-mushaf khas daerah atau provinsi. (*)

 

 

METROTODAY, JAKARTA – Penulisan Mushaf Nusantara oleh 365 kaligrafer secara serentak dari 30 provinsi dalam waktu hanya 10 jam meraih rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Mushaf tersebut juga mencatatkan rekor sebagai mushaf dengan corak iluminasi berupa hiasan pinggir terbanyak.

Dua piagam dan medali rekor MURI diserahkan Triyono, senior manager MURI kepada Menteri Agama RI Nasaruddin Umar saat acara penutupan penulisan Mushaf Nusantara di Auditrium HM Rasyidi Kemenag RI, Jakarta, Rabu (19/3/2025) sore.

Tri mengatakan bahwa MURI sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Penulisan mushaf yang melibatkan ratusan kaligrafer secara serentak di 30 provinsi hanya dalam waktu 10 jam menghasilkan satu mushaf utuh Alquran.

”Karena itu, MURI mengukuhkan bahwa kegiatan ini sangat layak dicatat sebagai rekor. Selain itu, dalam Mushaf Nusantara ini ada keunikan tersendiri. Yaitu, penggunaan ornamen dari 38 provinsi, dengan total 106 motif corak nusantara. Maka, kami juga memberikan apresiasi sebagai rekor yang berbeda,” kata Tri dalam keterangan tertulis.

(Foto: Kementerian Agama)

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan, penulisan Mushaf Nusantara dengan rekor penulis terbanyak menunjukkan bahwa semakin banyak kaligrafer Indonesia yang kualitas tulisannya telah memenuhi standar nasional, bahkan internasional. ”Sebagian dari mereka adalah para juara di 14 kejuaraan kaligrafi tingkat internasional yang digelar hampir setiap tahun,” ungkap Nasaruddin.

Pencapaian itu, lanjut Menag, juga bisa menjadi momentum untuk membangkitkan kembali tradisi seniman muslim masa lalu yang mengekspresikan cintanya pada Alquran melalui penulisan mushaf. Setelah mesin cetak hadir, disusul mesin tik dan komputer, tradisi menulis mushaf memang seperti tergantikan.

”Mudah-mudahan Mushaf Nusantara menjadi pendulum awal sekaligus titik tolak lahirnya mushaf-mushaf lain karya anak-anak bangsa dengan ragam keunikan tulisan dan corak iluminasinya,” kata Nasaruddin.

Direktur Lembaga Kaligrafi Alquran (Lemka) sekaligus inisiator penulisan Mushaf Nusantara dalam sambutannya berharap, program itu akan disusul penulisan mushaf-mushaf khas daerah atau provinsi. (*)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/