METROTODAY, SURABAYA – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan layanan drive thru untuk meningkatkan investasi.
Sekretaris DPM-PTSP Kota Surabaya, Lasidi mengatakan, dengan layanan tersebut diharapkan bisa meningkatkan investasi seperti di 2024 yang mencapai Rp40,47 triliun atau sekitar 101,35 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp39,94 triliun.
“Capaian investasi tersebut meningkat dari 2023 yakni Rp37,57 triliun,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (11/3).
Seperti diketahui, realisasi investasi Surabaya 2024 terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) usaha mikro kecil (UMK) Rp9,1 triliun, PMDN non-UMK Rp27,6 triliun dan penanaman modal asing (PMA) Rp3,6 triliun.
Ia mengemukakan, semua perizinan yang ada di pemkot diproses oleh petugas teknis dari perangkat daerah (PD) terkait yang ditempatkan di DPM-PTSP untuk mempermudah koordinasi dan percepatan pelayanan perizinan.
“Jumlah pelayanan, perizinan dan pelimpahan kewenangan di Kota Surabaya mencapai total 1.428. Jumlah tersebut meliputi layanan perizinan berusaha, non-berusaha dan non-perizinan melalui Eeektronik,” kata Lasidi.
Lasidi membeberkan sejumlah inovasi yang telah disiapkannya untuk menggenjot kinerja investasi Surabaya pada 2025 yang berkaitan dengan peningkatan sarana prasarana dan informasi perizinan.
“Inovasi ini meliputi suara perizinan on-air di media, Call Center Siaga Perizinan, penambahan akses masuk ke mall pelayanan publik, penambahan jalur difabel serta penyediaan fasilitas drive-thru,” katanya.
Khusus untuk layanan tanpa turun, Lasidi mengatakan membuat jalur yang aman dan efisien untuk pelanggan.
“Dengan begitu, pelanggan tidak perlu turun dari kendaraan mereka jika ingin mengambil berkas perizinan di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Surabaya Timur,” katanya
Pada 2025, Lasidi menegaskan bahwa pihaknya akan berupaya meningkatkan kualitas layanan perizinan di Kota Pahlawan. Sejumlah inovasi pun telah disiapkan untuk meningkatkan kualitas layanan sekaligus mendongkrak realisasi investasi 2025.
“Pada 2025, kami berkomitmen bahwa pemrosesan berkas perizinan dan non-perizinan tidak terlambat dan tidak kembali ke pemohon. Selain itu, kami juga menargetkan nilai investasi 2025 sebesar Rp42,69 triliun,” katanya. (*)