30 C
Surabaya
28 April 2025, 19:57 PM WIB

Lelang Jabatan Pemkot Surabaya Digelar Transparan, Kepala OPD Adu Visi Misi di Depan Wali Kota, Akademisi, Wartawan dan Disiarkan di Youtube

METROTODAY-SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memulai proses lelang jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungannya. Tahapan awal berupa pemaparan visi dan misi pejabat digelar secara terbuka di ruang sidang Wali Kota Surabaya dan disaksikan langsung oleh Wali Kota Eri Cahyadi.

Dalam kesempatan ini, tujuh pejabat memaparkan visi dan misinya pada Kamis (6/3). Dilanjutkan empat pejabat lagi pada Jumat (7/3).

Mereka memaparkan langsung visi dan misinya itu di hadapan Wali Kota Eri Cahyadi, yang didampingi para perwakilan dari akademisi, pengusaha termasuk wartawan yang dihadirkan untuk memberikan penilaian.

Menariknya, sesi adu gagasan ini juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube resmi @Bangga Surabaya milik Kominfo Pemkot Surabaya. Sehingga memungkinkan masyarakat untuk dapat memberikan komentar dan penilaian terhadap para kandidat.

Dalam arahannya, Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan bahwa seleksi jabatan dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Ia menginginkan sistem pemerintahan yang lebih dinamis, layaknya sektor swasta yang berorientasi pada pelayanan.

“Saya berpikir, dalam pemerintahan itu seperti swasta. Swasta selalu berpikir bagaimana bisa melayani dengan baik sehingga dipercaya oleh masyarakat,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.

Ia juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara Kepala Perangkat Daerah (PD) dengan masyarakat. Oleh karena itu, setiap pejabat yang mengikuti seleksi harus mampu menyampaikan target kinerja secara konkret.

“Njenengan (anda) yang ingin saya percaya memimpin perangkat daerah harus membuat komitmen. Apa tujuan yang akan dicapai dalam satu tahun ini? Apa output dan outcome-nya? Itu harus jelas,” tegas Cak Eri, sapaan akrab Wali Kota Surabaya.

Cak Eri menegaskan bahwa pejabat yang tidak memiliki inovasi dan gagal memenuhi standar penilaian akan tergeser. Sementara proses penilaian tidak hanya dilakukan oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat), tetapi juga melibatkan media, akademisi, dan masyarakat.

“Penilaian (dikombinasikan) dari media, masyarakat, perguruan tinggi, serta dari saya sendiri. Kalau nilai standarnya terlewati, silakan menjadi pejabat. Kalau tidak mampu, mohon maaf, harus tergeser dengan yang lainnya,” jelasnya.

Ia mengungkapkan bahwa ada sekitar 500 ASN mengikuti seleksi ini. Peserta seleksi terdiri dari berbagai tingkatan, mulai dari lurah, kepala bidang (kabid), camat, kepala perangkat daerah, hingga direktur rumah sakit umum daerah (RSUD).

Wali Kota Eri Cahyadi tekankan transparansi dalam lelang jabatan di Pemkot Surabaya. (Foto: Kominfo Jatim)

“Seluruhnya ada 500, tapi untuk level kabid dan lurah saya berikan ke Baperjakat. Yang saya pegang itu level Kepala PD seperti camat, kabag, dan kepala dinas, ada sekitar 100. Dari 100 itu, 30 tercatat sebagai penantang baru dan 70 petahana,” ungkapnya.

Seleksi Pejabat Transparan

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini menargetkan proses pemaparan visi dan misi ini akan selesai dalam satu pekan. Setelah tahap ini, para peserta yang ingin naik jabatan akan diuji dalam sesi argumentasi terbuka melawan pejabat petahana.

“Jika ada yang ingin naik jabatan, kita adu secara terbuka. Misalnya ada yang ingin menjadi Sekda, maka dia harus memaparkan visi-misinya. Teman-teman media juga bisa hadir dan memberikan penilaian. Setelah itu, baru ada pengumuman dan pelantikan,” terangnya.

Cak Eri kembali menegaskan bahwa transparansi dalam seleksi ini bertujuan untuk memastikan hanya pejabat yang kompeten dan berorientasi pada pelayanan publik yang terpilih.

“Hadirnya pemerintah adalah untuk kesejahteraan rakyat. Kalau seorang pejabat tidak inovatif, tidak berani keluar dari zona nyaman, bagaimana masyarakat bisa merasakan kehadiran pemerintah? Saya tidak ingin ada pejabat yang hanya teori, tapi harus praktik langsung,” tegasnya.

Untuk itu, Cak Eri menekankan bahwa seleksi ini bertujuan mencari ASN yang benar-benar siap berjuang untuk kepentingan rakyat. “Saya ingin mendapatkan orang-orang yang benar-benar bisa berjuang untuk rakyat,” pungkasnya.

Berikut daftar tujuh pejabat yang mengikuti pemaparan visi-misi dalam lelang jabatan di hari pertama, Kamis (6/3):

  1. Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Surabaya: Lasidi.
  2. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Surabaya: Maria Theresia Ekawati Rahayu.
  3. Direktur RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya: dr. Billy Daniel Messakh, Sp.B.
  4. Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya: Hidayat Syah.
  5. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, serta Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya: Dewi Soeriyawati.
  6. Camat Karang Pilang Surabaya: Ipong Wisnoe Wardono.
  7. Camat Tandes Surabaya: Febriadhitya Prajatara.

Hari kedua, Jumat (7/3):

  1. Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya: drg Bisukma Kurniawati, M Kes.
  2. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya: Agus Hebi Djuniantoro.
  3. Kepala Dinas Perhubungan Surabaya: Tundjung Iswandaru.
  4. Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Kota Surabaya: Vykka Anggradevi Kusuma. (*)

METROTODAY-SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memulai proses lelang jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungannya. Tahapan awal berupa pemaparan visi dan misi pejabat digelar secara terbuka di ruang sidang Wali Kota Surabaya dan disaksikan langsung oleh Wali Kota Eri Cahyadi.

Dalam kesempatan ini, tujuh pejabat memaparkan visi dan misinya pada Kamis (6/3). Dilanjutkan empat pejabat lagi pada Jumat (7/3).

Mereka memaparkan langsung visi dan misinya itu di hadapan Wali Kota Eri Cahyadi, yang didampingi para perwakilan dari akademisi, pengusaha termasuk wartawan yang dihadirkan untuk memberikan penilaian.

Menariknya, sesi adu gagasan ini juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube resmi @Bangga Surabaya milik Kominfo Pemkot Surabaya. Sehingga memungkinkan masyarakat untuk dapat memberikan komentar dan penilaian terhadap para kandidat.

Dalam arahannya, Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan bahwa seleksi jabatan dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Ia menginginkan sistem pemerintahan yang lebih dinamis, layaknya sektor swasta yang berorientasi pada pelayanan.

“Saya berpikir, dalam pemerintahan itu seperti swasta. Swasta selalu berpikir bagaimana bisa melayani dengan baik sehingga dipercaya oleh masyarakat,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.

Ia juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara Kepala Perangkat Daerah (PD) dengan masyarakat. Oleh karena itu, setiap pejabat yang mengikuti seleksi harus mampu menyampaikan target kinerja secara konkret.

“Njenengan (anda) yang ingin saya percaya memimpin perangkat daerah harus membuat komitmen. Apa tujuan yang akan dicapai dalam satu tahun ini? Apa output dan outcome-nya? Itu harus jelas,” tegas Cak Eri, sapaan akrab Wali Kota Surabaya.

Cak Eri menegaskan bahwa pejabat yang tidak memiliki inovasi dan gagal memenuhi standar penilaian akan tergeser. Sementara proses penilaian tidak hanya dilakukan oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat), tetapi juga melibatkan media, akademisi, dan masyarakat.

“Penilaian (dikombinasikan) dari media, masyarakat, perguruan tinggi, serta dari saya sendiri. Kalau nilai standarnya terlewati, silakan menjadi pejabat. Kalau tidak mampu, mohon maaf, harus tergeser dengan yang lainnya,” jelasnya.

Ia mengungkapkan bahwa ada sekitar 500 ASN mengikuti seleksi ini. Peserta seleksi terdiri dari berbagai tingkatan, mulai dari lurah, kepala bidang (kabid), camat, kepala perangkat daerah, hingga direktur rumah sakit umum daerah (RSUD).

Wali Kota Eri Cahyadi tekankan transparansi dalam lelang jabatan di Pemkot Surabaya. (Foto: Kominfo Jatim)

“Seluruhnya ada 500, tapi untuk level kabid dan lurah saya berikan ke Baperjakat. Yang saya pegang itu level Kepala PD seperti camat, kabag, dan kepala dinas, ada sekitar 100. Dari 100 itu, 30 tercatat sebagai penantang baru dan 70 petahana,” ungkapnya.

Seleksi Pejabat Transparan

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini menargetkan proses pemaparan visi dan misi ini akan selesai dalam satu pekan. Setelah tahap ini, para peserta yang ingin naik jabatan akan diuji dalam sesi argumentasi terbuka melawan pejabat petahana.

“Jika ada yang ingin naik jabatan, kita adu secara terbuka. Misalnya ada yang ingin menjadi Sekda, maka dia harus memaparkan visi-misinya. Teman-teman media juga bisa hadir dan memberikan penilaian. Setelah itu, baru ada pengumuman dan pelantikan,” terangnya.

Cak Eri kembali menegaskan bahwa transparansi dalam seleksi ini bertujuan untuk memastikan hanya pejabat yang kompeten dan berorientasi pada pelayanan publik yang terpilih.

“Hadirnya pemerintah adalah untuk kesejahteraan rakyat. Kalau seorang pejabat tidak inovatif, tidak berani keluar dari zona nyaman, bagaimana masyarakat bisa merasakan kehadiran pemerintah? Saya tidak ingin ada pejabat yang hanya teori, tapi harus praktik langsung,” tegasnya.

Untuk itu, Cak Eri menekankan bahwa seleksi ini bertujuan mencari ASN yang benar-benar siap berjuang untuk kepentingan rakyat. “Saya ingin mendapatkan orang-orang yang benar-benar bisa berjuang untuk rakyat,” pungkasnya.

Berikut daftar tujuh pejabat yang mengikuti pemaparan visi-misi dalam lelang jabatan di hari pertama, Kamis (6/3):

  1. Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Surabaya: Lasidi.
  2. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Surabaya: Maria Theresia Ekawati Rahayu.
  3. Direktur RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya: dr. Billy Daniel Messakh, Sp.B.
  4. Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya: Hidayat Syah.
  5. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, serta Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya: Dewi Soeriyawati.
  6. Camat Karang Pilang Surabaya: Ipong Wisnoe Wardono.
  7. Camat Tandes Surabaya: Febriadhitya Prajatara.

Hari kedua, Jumat (7/3):

  1. Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya: drg Bisukma Kurniawati, M Kes.
  2. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya: Agus Hebi Djuniantoro.
  3. Kepala Dinas Perhubungan Surabaya: Tundjung Iswandaru.
  4. Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Kota Surabaya: Vykka Anggradevi Kusuma. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/