METROTODAY, Banjarnegara,- Ada beban berat di pundak Amalia Desiana, Bupati Banjarnegara periode 2025-2030.
Beban itu adalah menghapus kemiskinan ekstrem di wilayah yang dipimpinnya. Maklum saja, Banjarnegara adalah daerah termiskin di Jawa Tengah. Namun, Amalia merasa yakin bahwa ia mampu melaksanakannya.
Jejaknya sebagai politikus di DPRD Banjarnegara setidaknya menjadi bekal mengetahui problem di Banjarnegara. Termasuk dengan cara apa kemiskinan ekstrem itu ia taklukkan.
Dalam sebuah kesempatan setelah mengikuti retreat kepala daerah, Amalia mengaku mendapatkan banyak inspirasi. Ia pun siap melaksanakannya. “Kami akan mengikuti program pemerintah demi Indonesia Emas 2045,” terangnya kepada wartawan.
Di luar itu, Amalia juga punya bekal pengalaman panjang di dunia kesehatan. Sebelum menekuni dunia perpolitikan, Amalia adalah seorang dokter.
Ia meniti karirnya dari menjadi dokter umum di puskesmas. Dari sana ia banyak bertemu warga. Termasuk mendengarkan keluhan-keluhannya.
Amalia juga pernah bertugas sebagai dokter umum di RSUD Banjarnegara. Karena ingin banyak berkiprah untuk masyarakat, maka dia memilih melayani warga di sektor kebijakan.
Lebih dari itu, Amalia juga banyak terinspirasi dengan perjuangan kakek dan bapaknya.
Kakek Amalia adalah seorang keturunan Tionghoa bernama Xie Ying Biao atau bernama Sugeng Budhiarto.
Kakeknya adalah veteran pejuang kemerdekaan 1945. Dulu kakeknya adalah mantan anggota Pos Rahasia dalam Kota Corp Polisi Militer Djawa (CPMD) yang bertugas sebagai penyadap intelijen.
Bapak Amalia juga banyak berkiprah untuk masyarakat. Dia adalah Xie Wing Tjin atau Budhi Sarwono.
Budhi adalah tokoh yang dikenal luas warga Banjarnegara. Dia begitu dekat dengan warganya. Jangan heran bila dia pernah menjadi bupati dua periode di kabupaten itu.
Bahkan, saat Budhi berpulang, ribuan orang mengantarkannya ke peristirahatan terakhir.
Budhi adalah sosok pejabat nan dermawan. Kerap ia menggunakan banyak uang pribadinya untuk membantu masyarakat. Hidup yang terjal dan berliku yang dialami Budhi sebelum menjabat setidaknya memberikan motivasi tersendiri bagi seorang Amalia.
Ada satu cerita menarik dalam perjalanan hidup Amalia. Yakni ketika Amalia akan maju Pilkada.
Rupanya, hari coblosan 27 November 2024 adalah tepat hari ulang tahun Budhi Sarwono. Amalia menyebut bahwa itu satu penanda baik. Ia pun optimistis bisa memenangi pertarungan merebut hati rakyat Banjarnegara.